#My
Life and My Love#
Author : Iren
Length : Oneshoot
Genre : Family, Sad, Love, Happy.
Main
Cast : yuna
Myungsoo infinite
Support
cast : Donghae suju
Hongki FT island
Key shine
Junhyung beast
Disclaimer :Castnya milik Tuhan and keluarganya masing-masing. Maaf kalau
ceritanya aneh, kepanjangan tapi semua cerita ini saya yang tulis tidak plagiat
dari tempat lain.
“Selamat membaca
readers”
^^Have fun^^
Yuna POV
Aku
tak tau bagaimana memulai kisah ini. Tak pernah
terbayangkan dalam benakku memiliki keluarga baru seperti mereka. Aku yang
terbiasa hidup sendiri, sekolah dan kerja paruh waktu untuk menghidupi
kehidupanku sendiri karena sejak 7 tahun ini aku harus hidup mandiri karena aku
hanya tinggal sebatang kara dikota ini. Namaku adalah Yuna Sakura, orang tuaku
sudah tiada karena mengalami kecelakaan, sehingga sekarang ini aku mencoba
untuk mandiri dan berusaha untuk tidak merepotkan orang lain. Sampai saat ini
tak pernah terpikirkan dalam benakku tentang cinta karena aku hanya sibuk
bekerja sampai suatu saat aku bertemu dengan mereka, orang yang akan
melindungi dan menjagaku, orang yang mengubah kehidupanku, orang yang
mengajarkanku tentang cinta.
Pada
akhirnya, rumah yang selama ini menaungiku dikala hujan maupun panas akhirnya
harus kutinggalkan juga, karena aku yang tak mampu membayar uang bulanan untuk
mengontrak rumah ini. Aku tak tau harus pergi kemana lagi karena aku sudah tak
punya tujuan, dan aku sudah tak punya apa-apa lagi, uang yang aku hasilkan sudah
habis untuk membayar biaya sekolahku.
Disaatku
berjalan menelusuri jalan di kota Daegu ini, aku melihat brosur yang berisi
tentang lowongan pekerjaan, akhirnya tanpa pikir panjang lagi langsung aku
pergi kealamat yang dimaksud. Setibanya aku disana, kumelihat sebuah rumah yang
klasik namun mewah dengan dihiasi taman bunga yang indah.
Aku
langkahkan kakiku menuju rumah tersebut dan tak lupa kuperhatikan setiap
jengkal sisi dari taman yang ada dirumah tersebut. Kumencoba untuk mengetuk
pintu dan yang keluar adalah seorang pria muda kira-kira 5 tahun lebih tua
dari aku.
“ada
apa ya? Ada yang bisa saya bantu?” ucap pria tadi ramah.
“maaf,
tadi saya melihat brosur ini, apa benar disini ada lowongan pekerjaan” ucapku
mengatakan maksud kedatanganku pada pria tadi.
Pria tersebutpun menatapku ragu setelah tau maksud kedatanganku, karena pekerjaan
tersebut hanyalah sebagai seorang pembantu, aku sudah tidak peduli lagi apapun
pekerjaan itu karena yang ada dipikiranku saat ini adalah aku bisa
menghasilkan uang agar dapat mencari tempat tinggal lagi dan aku masih bisa membiayai sekolahku.
“Iya
memang benar, tapi apa kamu yakin kamu mau bekerja disini??” ucap pria tadi
meyakinkanku.
“saya
yakin, karena saya harus mencari uang untuk sekolah dan mencari tempat tinggal yang baru” ucapku pasti.
“kalau
kamu memang benar-benar ingin bekerja disini, baiklah kamu saya terima dan
satu lagi kamu bisa tinggal disini dan kamu juga masih tetap
bisa sekolah. Pekerjaan kamu adalah
membersihkan rumah dan memasak untuk kami, aku punya 4 orang adik dan mereka
semua pria, dan mereka jarang sekali ada dirumah.” Ucap pria tadi menerima
aku bekerja dirumahnya.
“Terimakasih
banyak tuan” ucapku
“kamu
jangan panggil aku tuan, aku tidak suka dipanggil seperti itu,, karena sepertinya
kamu seumuran dengan adikku Myungsoo jadi kamu panggil aku Donghae oppa saja,
kamu mengertikan” ucap pria yang bernama Donghae itu.
“tapi
apakah pantas saya panggil seperti itu” ucapku ragu
“pokoknya
aku tidak mau kamu manggil aku dengan sebutan tuan” ucap Donghae.
Setelah
percakapan tersebut Donghaepun mengantarku kekamar yang akan aku tempati.
Walaupun
aku telah diusir dari tempat tinggalku sebelumnya tapi aku merasa bersyukur karena
aku sudah mendapat pekerjaan dan tempat tinggal yang layak. Aku sangat
beruntung bekerja dirumah ini, kamarku sangat bagus dan cukup luas, dan tuan
yang sangat ramah dan baik sekali. Walaupun masih ada kecemasan dalam benakku karena aku masih belum bertemu dengan 4 orang adik Donghae oppa, apakah mereka
sama seperti Donghae atau tidak.
Ternyata
apa yang dikatakan donghae oppa itu benar, keempat adiknya itu jarang ada di rumah dan malam itu hanya aku dan donghae oppa dirumah itu.
Pagipun
tiba dan akupun siap-siap untuk menyiapkan sarapan untuk donghae oppa, tak lupa
juga aku membersihkan rumah. Setelah kurasa selesai semua pekerjaanku, akupun
bersiap untuk kesekolah. Namun ketika aku hendak membuka pintu kamar mandi tiba-tiba ada seseorang yang keluar dari sana dan kamipun sama-sama terkejut.
“Aaaaaaaaaaaaa”
teriak kami berdua bersamaan.
“yak!!! siapa lo!!” ucap pria itu dengan nada marah.
“maaf”
ucapku yang langsung pergi karena ketakutan.
Aku
tak tau siapa pria tadi, yang pasti aku takut dan malu dengan kejadian yang
terjadi tadi, aku tak tau harus berbuat apa, tiba-tiba aku bertemu donghae oppa.
“kamu
kenapa yuna, kok seperti orang ketakutan gitu” ucap donghae
“tidak apa-apa oppa” ucapku gugup.
“hyung….!”
Teriak pria tadi.
“junhyung,
kapan kamu pulang” tanya donghae pada pria yang bernama junhyung itu.
“tadi
malam hyung”.... “hyung siapa sih
cewek ini” ucap junhyung menatapku tajam seakan hendak memakanku.
“oh
iya kenalkan ini yuna, mulai sekarang dia yang akan membantu kita dirumah ini,
nyiapin makan untuk kita” ucap donghae menjelaskan.
“ohh
jadi dia pembantu baru” ucap junhyung sinis menatapku.
“jaga
ucapanmu junhyung, bukan pembantu tapi yang akan membantu kita karena
hyung tidak mampu mengurus kalian dan juga rumah ini sendirian” ucap donghae.
“ahh
sama aja hyung. Ehh lain kali kalau mau masuk kamar mandi tuh ketuk pintu dulu,
jangan asal gitu, emang kamu pikir ini rumah kamu!!” ucap junhyung kesal
karena kejadian tadi.
“junhyung
jaga omongan kamu” ucap donghae pada adiknya itu.
“tidak apa-apa oppa.” Ucapku pada donghae oppa..... “maaf,
saya pikir tidak ada orangnya” ucapku lagi pada junhyung oppa.
“ya
sudah yuna lebih baik kamu pergi kesekolah nanti kamu terlambat” ucap donghae
mengakhiri.
“iya oppa, aku
berangkat dulu” ucapku seraya berpamitan pergi.
Huuuhh
apa yang kucemaskan semalam ternyata kejadian juga, ternyata benar donghae
oppa dan junhyung oppa sangat berbeda. Donghae oppa sangat lembut dan ramah,
sedangkan junhyung oppa kebalikannya. Bagaimana dengan ketiga adiknya,
jangan-jangan sama seperti junhyung oppa sifatnya. Ahh semoga saja tidak.Tanpa
sadar aku berjalan ternyata aku sudah sampai didepan gerbang sekolah.
Akupun
menjalani aktivitas sekolahku seperti biasa, tak ada yang menarik buatku
kecuali yunho, pria yang aku sukai selama satu tahun ini.Namun dia tak pernah
tau itu karena aku yang tak berani untuk mendekatinya, karena sebelum dipermalukan
aku sadar siapa diriku sebenarnya, jadi lebih baik aku cari aman saja disekolah
ini. Aku memang beruntung bisa masuk sekolah yang tergolong elit ini, yah walaupun selama aku bersekolah disini aku sama sekali tak
memiliki teman satupun, tapi itu semua tak masalah buatku.
Jam
sekolahpun berakhir, aku bergegas untuk pulang karena harus segera menyiapkan
makan malam untuk donghae oppa dan adiknya itu.
Setibanya
aku dirumah itu ketika hendak membuka pintu lagi-lagi aku melakukan kesalahan. Saat aku membuka pintu tiba-tiba ada
seseorang dibalik pintu, dan pria itu teriak kesakitan karena kepalanya
terbentur pintu yang aku dorong. Aku takut sekali kalau pria itu adalah
junhyung oppa, bisa mati aku dimarahi lagi pikirku.
Ternyata
apa yang aku takutkan kejadian, pria dibalik pintu itu adalah junhyung oppa,
dengan tatapan geram yang seakan ingin menelanku hidup-hidup.
“yak!!!!
lo lagi!!!” teriak junhyung
“emm
ma-maafkan aku oppa, aku tidak tau kalau ada oppa dibalik pintu” ucapku gemetar.
“maaf-maaf..
apa dengan maaf memar didahiku akan hilang hah!!!” ucap junhyung dengan nada
tinggi.
Tiba-tiba
semua penghuni rumah itu keluar setelah mendengar keributan antara aku dan
junhyung.
“junhyung kenapa lagi sih??? Kenapa kamu teriak-teriak terus sama yuna, kalau ada masalah
bicarain baik-baik” ucap donghae bijak.
“bagaimana
mau baik-baik, hyung lihat sendiri nih apa yang dilakuin sama cewek ini!! Hyung
nemu cewek ini dimana sih” ucap junhyung seraya memperlihatkan dahinya yang
memar.
“dahi
kamu kenapa, kok bisa sampai memar gitu. Yuna bisa kamu jelaskan ini kenapa??” Ucap
donghae padaku.
“emm
maafkan aku oppa ini salahku, aku tidak sengaja membuka pintu terlalu keras sehingga mengenai
junhyung oppa, itu juga karena aku tidak tau kalau ada junhyung oppa dibalik
pintu sekali lagi aku minta maaf oppa” ucapku menyesal.
“ohh
jadi gitu ceritanya, ya udah tidak apa-apa lain kali lebih hati-hati ya” ucap
donghae oppa.
“yak!!!!
Hyung tidak apa-apa bagaimana jidatku sampai memar begini” protes junhyung
“sudahlah
hyung Cuma memar gitu aja kok dibesar-besarin, hyung berlebihan” ucap pria yang merupakan adik donghae dan junhyung.
“ahh
kalian semua menyebalkan!!” ucap junhyung kesal seraya pergi meninggalkan kami
semua.
Sementara itu…
“hyung
dia siapa?” ucap pria tadi.
“oh
iya hampir lupa, ini kenalkan dia yuna yang akan membantu kita disini” ucap
donghae memperkenalkan diriku.
“hai nama aku yuna” ucapku seraya membungkuk memberi salam.
“haii
aku hongki” ucap pria tadi yang bernama hongki itu.
“kenalkan
yuna ini adik-adikku, yang ini hongki, terus yang itu key, dan yang terakhir
myungsoo ” ucap donghae memperkenalkan adiknya padaku.
Setelah
perkenalan itupun selesai aku segera kembali pada pekerjaanku.Aku masih
kepikiran atas kejadian tadi sore, aku merasa sangat bersalah, aku memarahi
diriku sendiri atas kecerobohanku itu. Setelah kurasa pekerjaanku sudah selesai,
kulihat sudah tak ada lagi yang beraktivitas, mungkin mereka semua sudah masuk
kamar masing-masing.
Waktu
menunjukkan pukul 9 malam, aku teringat pada junhyung oppa, mungkin dia masih
kesakitan karena dahinya yang memar olehku.Akupun segera mengambil air es untuk
mengompres junhyung oppa.
Kuberanikan
tanganku untuk mengetuk pintu kamar junhyung oppa.
“siapa..”teriak
junhyung oppa dari dalam kamarnya.
“ini
aku oppa, yuna” ucapku.
“ada apa”
ucap junhyung lagi
“boleh
aku masuk oppa” jawabku
Tak
ada jawaban setelah itu, tiba-tiba pintu kamar junhyung oppa terbuka.
“kenapa”
ucap junhyung sinis.
“bagaimana
dahi oppa, apa masih sakit” ucapku memastikan keadaannya.
“lo pikir” jawab junhyung sinis.
“maafkan aku oppa, aku kesini mau mengobati memar didahi oppa biar cepat sembuh dan juga
sebagai tanda permintaan maaf aku” ucapku tertunduk tak berani menatap.
Kudengar
junhyung oppa menghela nafas panjang
“masuklah”
ucap junhyung mempersilahkanku masuk.
Kulangkahkan
kakiku memasuki kamar itu, kulihat setiap sudut kamar itu, sangat rapi dan
bersih, aku belum pernah memasuki kamar Junhyung oppa karena kamarnya selalu terkunci. Selagi kumemperhatikan kamar itu tiba-tiba junhyung oppa mengejutkanku.
“woy katanya lo mau mengobati gue kenapa masih berdiri disitu, cepat duduk!!” ucap
junhyung membuyarkan lamunanku.
“ah iya…”
jawabku kaget.
Akupun
segera mengobati dahi junhyung oppa yang memar dengan tangan gemetar akupun
mulai mengompres junhyung oppa.
“kenapa? lo sakit??” ucap junhyung seraya memegang tanganku.
“gak, aku baik-baik saja” ucapku gugup dan langsung menarik tanganku.
“kalau
tangan lo gemetar begitu bagaimana lo bisa mengobati dengan baik yang ada
makin sakit nih jidat gue, mending lo keluar aja dari kamar gue” ucap junhyung
marah.
“ma-maafkan aku oppa, aku tau dari awal kita bertemu aku sudah melakukan banyak kesalahan
sama oppa dan itu yang membuat oppa gak suka sama aku” ucapku dan tanpa sadar air
mataku menetes.
“ehh
kenapa.. kok lo nangis??” ucap junhyung gugup melihatku menangis
Akupun
tak bisa bicara lagi karena tak kuat menahan air mata tanpa kuduga junhyung
oppa yang galak dan pemarah ternyata punya sisi baik juga.
Junhyung
oppa pun menenangkanku.
“gue minta maaf”
ucap junhyung pendek.
Akupun
menatap junhyung oppa bingung dengan apa yang barusan dia ucapkan.
“gue minta maaf,
sebenarnya gue bukannya gak suka sama lo, yah gue juga gak tau kenapa gue marah-marah sama lo, mungkin gue kurang cocok sama orang baru, gue minta maaf
sudah buat lo takut, jadi lo jangan nangis lagi ya” ucap
junhyung panjang lebar.
Aku
terkejut rasa tak percaya dengan apa yang baru kudengar. Aku bersyukur ternyata
junhyung oppa tidak membenciku.
“makasih oppa, ternyata oppa tidak membenciku” ucapku seraya menghapus air mataku.
“iya,
ya sudah lebih baik lo kembali kekamar ini sudah malam” ucap junhyung.
“tapi
aku harus ngobati oppa dulu” ucapku.
“tidak
usah biar gue aja, lo istirahat aja sana” ucap junhyung.
“iya oppa” jawabku singkat seraya meninggalkan junhyung oppa.
Akhirnya
aku terlelap dengan perasaan yang tenang, karena kutau junhyung oppa sudah
tidak marah lagi sama aku.
Pagipun
tiba, mentaripun menyambutku dengan senyumnya. Lima pria tampan telah berkumpul
dimeja makan menunggu sarapan. Akupun segera bergegas mempersiapkannya.
“selamat pagi”
ucapku pada kelima pria ini seraya membawa makanan untuk mereka.
Merekapun
menjawab salamku seraya tersenyum manis.
“yuna
nanti kamu berangkat sekolah aku antar ya” ucap hongki padaku.
“hah
tidak usah oppa tapi aku bisa pergi sendiri, aku tidak mau merepotkan oppa”
jawabku.
Begitupun
hongki oppa terus memaksa untuk mengantarku, namun aku tolak dengan alasan tak
ingin merepotkannya.
Kehidupanku
makin hari makin membaik, aku sudah mulai dekat dengan mereka semua bahkan
terhadap junhyung oppa. Sekarang junhyung oppa sudah tidak pernah lagi teriak
atau marah terhadapku, sekarang dia memperlakukanku seperti adiknya.
Aku
sangat bahagia sekali dengan perubahan pada mereka semua, mereka tak pernah
menganggapku sebagai pembantu mereka namun mereka menganggap kalau aku ini
bagian dari mereka.
Bahkan
ketika aku hendak mencari kontrakan baru karena uang yang aku hasilkan sudah
mencukupi untuk mencari rumah. Namun donghae oppa melarangku, dia menyuruhku
agar tetap tinggal dirumahnya bersama adik-adiknya, dia bilang semenjak
kehadiranku semua adiknya jadi betah dirumah dan berkumpul bersama. Aku sangat
senang mendengar itu semua.
“pokoknya
kamu tidak boleh pergi yuna” ucap key padaku.
“iya
yuna kitakan satu keluarga jadi tidak ada yang boleh pergi dari sini” ucap
donghae menimpali.
“tapi……
apa aku tidak merepotkan kalian semua kalau aku tinggal disini terus” ucapku pada
mereka.
“gak lah…..”
ucap mereka serempak seraya memelukku.
“tu-tunggu”
ucapku sambil melepas pelukan mereka seraya menatap pada junhyung oppa.
“kenapa??
ngapain lo lihat gue seperti itu, gue juga senang kalau lo bisa tinggal
disini” ucap junhyung oppa.
“makasih oppa” ucapku bahagia.
Begitulah
hari-hariku dengan keluarga baruku, sebuah keluarga yang sangat aku rindukan
sejak dulu kini hadir lagi dikehidupanku yang telah lama kosong.
Walaupun
mereka telah menganggapku keluarga tapi tak lupa aku dengan pekerjaanku
menyiapkan makanan dan membersihkan rumah namun semua itu aku kerjakan dengan
suka cita karena terkadang mereka juga membantuku memasak.
Mungkin
aku memang gadis yang sangat beruntung, selain aku mendapatkan keluarga baru
yang sayang sama aku, akhirnya aku mendapatkan cinta yang selama ini aku tunggu.
Ya
akhirnya aku mendapatkan yunho, orang yang selama ini aku kagumi. Entah
bagaimana ceritanya yunho bisa menjadi milikku yang pasti saat ini aku sangat
bahagia, yunho sangat sayang padaku. Kurasa hidupku sekarang sudah lengkap,
keluarga dan cinta semuanya telah kembali padaku. Aku bersyukur pada tuhan telah
memberikan semua ini.
“yuna,.. kita jalan yuk..” ajak myung soo
padaku.
“tapi aku sudah ada janji maaf ya” jawabku
Belum
selesai myungsoo bicara tiba-tiba yunho datang menjemputku.
“ahh
sepertinya aku sudah dijemput, myungsoo aku pergi dulu ya.. oppaaaa aku pergi
dulu” teriakku pada mereka semua seraya berlari menghampiri yunho
pacarku.
Akupun
pergi meninggalkan myungsoo dan keempat oppaku dirumah. Ahh malam ini sangat
indah buatku, yunho termasuk pria yang romantis, yunho mengajakku dinner
diresto yang sangat romantis, pergi ketaman yang penuh dengan bunga, malam ini
aku sangat bahagia sekali punya pacar seperti yunho.
Waktupun
menunjukkan pukul sepuluh malam, akhirnya kita memutuskan untuk pulang,
setibanya didepan rumah…
“makasih”
ucapku pada yunho
“emm iya” sahut yunho
“ya
udah kamu pulangnya hati-hati ya aku masuk dulu” ucapku.
“emm
sayang” ucap yunho memanggilku.
“kenapa?” jawabku.
Setelah
kutanya yunhopun tak menjawab, namun dia mendekatiku.Tiba-tiba dia berada tepat
dihadapanku dan yunhopun membungkuk hendak menciumku namun sebelum yunho
menciumku, donghae oppa dan keempat adiknya keluar.
“yuna
masuk sudah malam” ucap donghae oppa dengan nada tegas.
“emhh
iya oppa” ucapku kaget.
Segera
aku bergegas masuk dan meninggalkan yunho. Akupun masuk kedalam rumah diikuti
donghae oppa dan key oppa sedangkan junhyung oppa, hongki oppa dan myungsoo
terlihat mendekati yunho, aku tak tau apa yang mereka bicarakan yang pasti
donghae oppa menyuruhku segera masuk kekamar dan akupun mengikuti perintah
donghae oppa.
Sementara
itu diluar…
“apa
lo pacar yuna?” tanya hongki.
“iya, nama gue yunho” ucap yunho.
“ehh
gue ingatkan sama lo, jangan pernah lo datang kesini lagi dan secepatnya
jauhi yuna..!!!” ucap myungsoo marah.
“iya,
kalau kita lihat lo masih berani mendekati yuna kita gak akan segan-segan untuk menghajar
lo, paham!!!” tambah Junhyung.
Akhirnya
yunhopun pulang dengan perasaan takut atas ancaman yang dia terima barusan.
Keesokan
paginya rutinitas keseharianku sebelum berangkat sekolah adalah bersih-bersih
dan menyiapkan makanan untuk oppa-oppa dan juga myungsoo.Sekarangpun aku
sudah terbiasa makan bersama mereka.
“yuna
nanti aku antar ya” ucap myungsoo.
“gak usah myungsoo, aku bisa berangkat sendiri” ucapku menolak tawaran myungsoo.
“lebih baik kamu diantar oleh mereka saja” ucap donghae oppa.
“tapi
oppa aku tak mau merepotkan mereka lagipula junhyung oppa, key oppa, hongki
oppa kan sibuk selain itu myungsoo juga harus berangkat sekolah, kalau harus
ngantar aku nanti dia terlambat” ucapku tetap menolak.
“pokoknya
gak ada alasan, mulai sekarang kamu kita antar, sekarangkan kamu sudah jadi
adik kita, jadi kita harus jaga kamu?” ucap key oppa.
“iya oppa” ucapku akhirnya menyetujui.
“ya
udah yuna ayo kita berangkat” ucap myungsoo seraya menarik tanganku.
Akhirnya
akupun berangkat sekolah dengan diantar mereka berempat, hmm serasa punya
bodyguard saja. Kitapun hanya bercanda sepanjang jalan tak terasa akhirnya
sampai juga disekolahku, kamipun turun dari mobil. Tiba-tiba ada sepeda motor
yang melintas..
“yuna
awas” ucap myungsoo seraya menarikku.
Karena
kejadian itupun posisiku memeluk myungsoo karena myungsoo tadi menarikku setelah beberapa menit dipelukan myungsoo akhirnya akupun tersadar dan langsung
melepas pelukan itu.
“maaf yuna kamu tidak apa-apa?” ucap myungsoo.
“i-iya makasih” ucapku gugup.
Tiba-tiba
aku melihat yunho dan akupun segera meninggalkan myungsoo dan ketiga oppaku.
“yunho”
teriakku memanggil yunho.
Sepertinya
yunho melihatku tapi kenapa dia tidak berhenti waktu kupanggil.Akupun berlari
untuk mengejar yunho.
“yunho apa kamu tidak mendengar panggilanku” ucapku setelah berada disampingnya.
“ohh iya aku tidak mendengarmu” ucap yunho berjalan dengan cepat.
“kamu
kenapa sih?? Kamu sakit??Kok aneh gitu?” ucapku melihat perubahan sikap yunho.
“tidak”
jawab yunho singkat. “lebih
baik kamu tidak usah ikuti aku lagi dan kita tidak usah ketemu lagi” sambung
yunho.
“apa???”
ucapku kaget mendengar ucapan yunho.
“aku
tidak mau ada masalah sama oppa kamu” ucap yunho lagi.
“memangnya
mereka kenapa? Kamu jangan salah paham, mereka hanya ingin menjagaku saja” ucapku
menjelaskan.
“aku
minta maaf kalau oppa ku membuat kamu marah” sambungku lagi.
“huftt
ya sudahlah, lupakan saja” ucap yunho.
“jadi
kamu sudah tidak marah lagi” ucapku.
“iya”
jawab yunho seraya tersenyum.
Jam
sekolahpun akhirnya selesai. Yunho berjanji ingin mengajakku pergi nonton dan
itupun membuatku sangat senang.
“maaf sudah lama ya menunggu” ucap yunho melihatku menunggu.
“ah tidak kok”
jawabku.
“ayo kita pergi” ucap yunho.
Kamipun
akhirnya pergi nonton dan senang-senang, bercanda dan bermain.Setelah puas
bermain kitapun pulang. Hmm sepertinya aku bakal kena marah lagi karena pulang
kemalaman lagi tapi tidak apa-apalah yang penting aku bahagia sekali bisa jalan
berdua dengan yunho, pria yang paling aku cinta.
Kamipun
sampai dirumahku, kulihat myungsoo dan keempat oppaku sudah menungguku didepan
rumah, aku takut sekali melihat wajah mereka, tersirat ekspresi marah diwajah
tampan mereka.Tiba-tiba myungsoo menghampiri aku dan yunho. Tanpa diduga dengan
apa yang dilakukan myungsoo tiba-tiba myungsoo memukul yunho didepanku.
“myungsoo apa yang kamu lakukan?!!” teriakku seraya membantu yunho berdiri.
Namun
sekali lagi myungsoo memukul yunho dan akupun ditarik key oppa menjauh. Aku
hanya bisa menangis melihat kejadian itu. Key oppa pun langsung menarikku masuk
kedalam rumah.
“oppa
aku mohon hentikan mereka oppa” pintaku pada donghae oppa.
“yuna!!
Kamu kemana saja sampai pulang selarut ini!!” ucap donghae oppa marah tak
menggubris permintaanku.
“ma-maafkan aku oppa” ucapku takut melihat donghae oppa marah.
“pokoknya
aku tidak mau lihat kamu pulang malam lagi. Mulai sekarang kamu akan diantar
jemput myungsoo atau yang lainnya, paham!!!” ucap donghae keras.
“iya oppa” ucapku tertunduk.
Tak
berapa lama myungsoo dan junhyung oppa pun masuk. Kulihat wajah myungsoo yang
penuh luka tapi aku tak pedulikannya. Aku segera berdiri dan langsung menanyakan
keadaan yunho.
“myungsoo apa yang telah kamu lakukan sama yunho, yunho salah apa sampai kamu memukulnya
seperti itu” ucapku marah.
Namun
bukannya menjawab pertanyaanku, myungsoo malah pergi meninggalkanku dan masuk
kedalam kamarnya. Akupun dibiarkan kebingungan dengan semua ini, tak ada yang
memberiku alasan kenapa mereka tidak suka dengan yunho. Akupun kembali
kekamarku, kumencoba menghubungi yunho namun tak ada jawaban. Malam itu yang
ada hanya tanda tanya besar dikepalaku.
Mentaripun
masih menyapaku dipagi itu namun pagi itu tidaklah secerah seperti biasanya.
Akupun keluar kamar dan menyiapkan makanan, namun yang ada dimeja makan
hanyalah key oppa dan hongki oppa saja. Tak ada pembicaraan diantara kami
bertiga. Ketika aku hendak beranjak pergi, key oppa pun memulai pembicaraan.
“yuna
nanti kami yang akan mengantar kamu kesekolah” ucap key oppa.
Akupun
hanya menundukkan kepala pertanda aku mengiyakan omongan key oppa.
Di
perjalanan pun tak ada candaan atau kekonyolan dari hongki oppa dan key oppa,
diam dan hanya diam. Sesampainya depan sekolah akupun segera masuk dan langsung
mencari yunho untuk melihat keadaannya.
Setelah
mencari dibeberapa tempat akhirnya aku menemukan yunho ditaman belakang
sekolah, akupun segera mendatanginya.
“yunho”
panggilku
Yunhopun
menoleh kebelakang dan mendapati aku yang memanggilnya. Entah kenapa yunho segera
beranjak pergi meninggalkanku, kulihat mukanya yang lebam oleh pukulan.
‘”yunho
tunggu” ucapku seraya menarik tangannya.
“lepasin
tangan gue” ucap yunho tak mau memandangku.
“aku
minta maaf atas kejadian semalam” ucapku.
“arrggh
gue gak mau dengar apapun lagi dari mulut lo itu!!” ucap yunho marah dan langsung
mendorongku sampai jatuh.
“aku
benar-benar minta maaf, aku sama sekali tidak tau kenapa mereka melakukan itu sama
kamu” ucapku kaget dengan perlakuan yunho terhadapku.
“lo itu memang cewek pembawa sial!! lo jangan pernah dekati gue lagi, mulai
sekarang kita putus jangan pernah lo lihatkan muka lo didepan gue lagi!!!” ucap
yunho marah dan meninggalkanku.
“yunho... aku tau kamu marah tapi kamu tidak bisa mutusin aku begitu saja aku sangat
mencintai kamu” ucapku terisak saraya memohon.
Sekali
lagi yunho mendorongku sampai jatuh ketanah, tiba-tiba ada seorang cewek yang mendekati yunho.
“oppa
ayo, tinggalkan saja dia” ucap cewek itu.
“iya sayang” ucap yunho memanggil cewek itu.
“yunho siapa cewek itu? kenapa kamu memanggilnya dengan sebutan sayang?” ucapku
mengejar mereka.
“ahh
kenalkan aku hanna kekasih yunho oppa” ucap cewek yang bernama hanna
itu.
“apa??
pacar?? Kalau dia pacar kamu terus aku ini apa? Apa secepat itu
kamu berpaling dariku?” ucapku.
“ohhh
jadi kamu belum tau kalau kamu itu hanya sebagai pelarian yunho saja” ucap
hanna lagi.
“apa…
apa itu benar yunho” tanyaku pada yunho.
“iya semua itu benar. Ya sudah sayang kita pergi saja” ucap yunho dan pergi
meninggalkan aku sendiri.
Aku
tak pernah menyangka pria yang selama ini aku kagumi, aku cintai ternyata tega
melakukan semua itu. Kuberjalan meninggalkan sekolah tak tau langkah kakiku
membawaku kemana. Apa yang aku alami barusan seperti mimpi akupun tak bisa
membendung air mata ini tak peduli puluhan pasang mata melihatku seperti ini.
Pedih
memang hati ini saat yunho bilang kalau aku pembawa sial. Harus kemana lagi aku
melangkahkan kakiku untuk membuang semua perasaan ini.
Seakan
langitpun mengerti perasaanku malam ini, hujan turun dengan begitu derasnya. Aku
tak peduli badan ini basah oleh guyuran air hujan, aku tak bisa berpikir lagi hanya bisa berjalan dan berjalan.
Tak
terasa akhirnya kaki ini melangkah pulang kerumah. Akupun masuk dengan keadaan
basah kuyup dan tak kupedulikan dengan mereka yang ada dirumah itu.
Kukunci
kamar agar tak ada yang melihatku menangis. Pikiranku sudah tak jernih lagi kubanting benda yang ada dikamarku. Aku marah pada semua yang terjadi
padaku. Teriakan dan benda-benda yang pecahpun terdengar keluar dan membuat
oppa-oppaku khawatir.
“yuna,
kamu kenapa” ucap donghae khawatir.
Tak
ada kata yang bisa aku keluarkan dan itu membuat mereka semakin khawatir dengan
keadaanku. Akupun akhirnya terlelap dengan kamar acak-acakan dan badan yang
basah.
“hyung
apa sebaiknya kita buka dengan kunci cadangan saja aku khawatir dengan keadaan
yuna” ucap myungsoo pada donghae.
“ah iya kamu benar tunggu sebentar aku ambil dulu” ucap donghae.
Tak
berapa lamapun donghae datang dengan membawa kunci cadangan dan langsung
membuka kamar yuna.
“ehmm
hyung biar aku saja kalian lebih baik istirahat” ucap myungsoo lagi.
“tidak
apa-apa myungsoo kita lihat yuna sama-sama aku juga khawatir dengan
keadaannya” ucap junhyung.
“tidak hyung biar aku saja” ucap myungsoo.
“ya
sudahlah myungsoo kalau kamu maunya begitu tapi kalau ada apa-apa segera
panggil kita ya” ucap hongki.
“iya hyung” sahut myungsoo.
Myungsoo
POV
Akhirnya
keempat hyungku kembali kekamarnya masing-masing tinggal aku yang berdiri didepan
kamar Yuna. Aku sangat khawatir melihat dia pulang dengan keadaan begitu, apa
yang telah terjadi terhadap Yuna. Akupun segera membuka pintu kamar itu
pelan-pelan. Betapa terkejutnya aku ketika melihat kamar itu sudah tak jelas
bentuknya, barang-barang berserakan dimana-mana. Aku tak tau apa yang sudah
dialami Yuna sehingga dia seperti ini. Kumelihat sesosok tubuh tergeletak
diatas meja dengan rambut yang acak-acakan dan badan yang basah kuyup.
Kudekati perlahan terlihat wajah manis penuh kesedihan itu, aku merasa
kasihan sama Yuna, kupindah Yuna ketempat tidurnya. Kumerasa suhu tubuh
yuna yang panas dia mengalami demam mungkin karena kehujanan tadi.
Akupun segera mengompres agar panasnya segera turun, setelah itu kubersihkan kamar
yang berantakan itu.Setelah kurasa beres semua kukembali menemani Yuna yang
sedang tidur tanpa terasa akupun terlelap disamping tempat tidurnya.
Yuna POV
Kurasa
pagi telah tiba namun begitu berat mata ini untuk dibuka, aku takut membuka
mata ini karena kejadian itu akan teringat kembali, aku berharap ini hanyalah
mimpi. Secara perlahan kumembuka mata, kumelihat ada seorang pria tertidur
disampingku. Siapa pria ini pikirku dalam hati. Setelah ku perhatikan ternyata
dia adalah myungsoo. Kenapa dia ada dikamarku? Apa myungsoo yang mengompresku
semalam dan membersihkan kamarku pikirku ketika melihat kamar dalam keadaan
bersih. Kumencoba bangun namun kepalaku sangat berat sekali. Akhirnya myungsoo
terbangun mendengar rintihanku.
“yuna
kamu sudah bangun, bagaimana keadaanmu?” ucap myungsoo.
“aku tidak apa-apa,
ehmm apa kamu yang membersihkan kamarku” ucapku pada myungsoo.
“maaf kalau aku masuk tanpa seizin kamu, aku khawatir melihat kamu pulang semalam
dalam keadaan basah” ucap myungsoo
“ohh iya tidak apa-apa, makasih” ucapku.
Myungsoopun
tersenyum, kulihat wajahnya masih memar karena kejadian kemarin.
“kamu baik-baik aja?”
tanyaku seraya menunjuk wajahnya yang lebam.
“oh ini, iya baik-baik aja” ucapnya tersenyum.
“tunggu dulu”
ucapku seraya pergi maengambil kotak p3k.
Tak
berapa lama akupun kembali dengan membawa kotak p3k.
“sini
biar aku obati luka diwajahmu” ucapku.
“tidak usah nanti juga sembuh” jawab myungsoo.
“ihh
ga ada nanti-nanti, jelek tau mukamu penuh lebam kayak gini kan gak keliatan
mukamu yang cakep” ucapku bercanda.
“hah??
Kamu tadi bilang aku cakep?” ucap myungsoo mengulang perkataanku tadi.
“tidak maksud aku tadi….” Ucapku belum selesai bicara.
“udah
gak usak malu gitu” ucap myungsoo menatapku.
Akupun
jadi salah tingkah myungsoo menatapku seperti itu, tanpa sengaja aku menekan
terlalu keras luka diwajah myungsoo.
“awww”
teriak myungsoo yang membuatku kaget.
“ma-maaf aku tidak sengaja” jawabku gugup.
“iya tidak apa-apa” ucapnya seraya tersenyum padaku.
Myungsoo
POV
Haha dia ini memang lucu dan juga baik gak salah kalau aku menyukai dia. Tapi apa
yuna juga suka sama aku.
“yuna
kamu jangan sedih lagi ya” ucapku tiba-tiba pada yuna.
“hah
sedih kenapa? Aku tidak sedih” jawab yuna berbohong.
“aku
tidak tau kamu ada masalah apa yang pasti aku tidak mau kamu menyiksa diri
kamu seperti semalam kalau kamu ada masalah kamu bisa cerita sama aku” ucapku.
“iya makasih tapi aku tidak apa-apa. maaf sudah buat kalian khawatir” ucap yuna
tertunduk.
Aku
tau dia menahan air matanya. Akupun langsung memeluk yuna. Terlihat dia kaget saat
aku memeluknya namun dia tak melepas pelukan itu. Kupeluk erat kutau
dia butuh seseorang disampingnya. Kudengar isakan tangis ternyata yuna tak
bisa menahan masalahnya air matanya pecah dipelukanku.
Yuna POV
Aku
terkejut saat myungsoo memelukku namun aku merasa nyaman berada
dipelukkannya.Tiba-tiba ingatanku kembali pada yunho orang yang telah
menyakitiku namun tetap kucintai. Akupun tak bisa menahan air mata ini aku
menangis dipelukan myungsoo.
“apa kamu baik-baik saja Yuna?”
tanya myungsoo.
“maafkan aku myungsoo, saat ini aku perlu seseorang untuk berbagi, aku tak tau hendak mengadu
pada siapa lagi selain kalian yang kupunya sekarang” ucapku terisak. “maafkan aku myungsoo kemarin aku memarahi kamu karena yunho, ternyata yunho tak sebaik yang
aku kira. Dia jalan dengan cewek lain setelah mutusin hubungan kami dan itu
dilakukan didepanku seandainya aku tau tak akan kularang kamu mukuli dia”
sambungku lagi.
Myungsoo POV
Akupun
hanya diam mendengar apa yang dikatakan Yuna ternyata Pria itu yang buat yuna
seperti ini. Tak akan kubiarkan Pria itu senang diatas kesedihan yuna.
Kurekatkan
pelukanku pada tubuh Yuna, tak ingin kulepaskan perempuan ini lagi. Ya aku
mencintai perempuan ini, perempuan yang hampir 2 tahun berada dirumah ini dan mengisi
hatiku yang pernah kosong.
Author POV
“kamu
sedang apa hongki?” tanya junhyung yang berhasil membuat pria yang bernama
hongki itu terkejut.
“yak
hyung kau ini mengagetkanku saja” kesal hongki.
“ssstt
diamlah hyung, aku sedang melihat drama romantis langsung” sambung hongki asal.
“hah
drama romantis?? Maksud kamu?” junhyung yang kebingungan melihat tingkah
adiknya itu.
“aku
sedang melihat myungsoo dan yuna sepertinya myungsoo suka sama yuna” jawab
hongki masih membelakangi hyungnya itu.
Karena
penasaran dengan omongan hongki akhirnya junhyung pun memajukan sedikit tubuhya
untuk menengok apa yang terjadi didalam kamar tersebut.
“ya~
kalian berdua ngapain disitu” tiba-tiba donghae muncul dibelakang mereka yang
otomatis langsung membuat mereka berdua berteriak.
Myungsoo POV
Aishh
suara ribut apa sih diluar pasti hongki hyung lagi tuh ahh mengganggu saja sih
batinku kesal.
Yuna
yang merasa ada keributan diluar segera melepaskan pelukannya dariku dan segera
pergi keluar. Akupun mengikuti Yuna dari belakang.
“ada
apa oppa” tanya Yuna pada hyungku.
“tidak apa-apa yuna kalian teruskan saja hehehe” ucap hongki hyung cengengesan.
Tunggu??Teruskan??Apa
maksud hongki hyung dengan kata teruskan?
“yak
hyung maksud hyung apa” ucapku sedikit berteriak karena merasa terganggu oleh
mereka.
“maaf myungsoo kalau kami mengganggu kalian” kali ini junhyung hyung yang bicara.
“emmm
oppa kalian jangan salah paham aku tidak ngapa-ngapain sama myungsoo” ucap yuna
gugup.
“ahh
tidak apa-apa Yuna” ucap hongki hyung sambil mengedipkan matanya.
“yak
hyung apa yang ada dipikiran kalian, aku dan Yuna tidak ada apa-apa, Yuna
hanya membantuku mengobati lukaku saja” ucapku menjelaskan karena tidak mau
mereka menggoda yuna terus.
“iya kita paham kok” ucap mereka bersama seraya tersenyum evil.
Aisshh
aku punya empat hyung seperti mereka..ahhh aku bisa gila menghadapi
tingkah mereka seperti ini.
Author
POV
Yunapun
akhirnya sampai disekolah diantar empat pria tampan.
“makasih oppa,, myungsoo” ucap Yuna pada empat pria itu.
“iya…
belajar yang bener ya” sahut key.
Yunapun
hanya mengangguk dan meninggalkan empat pria itu.
Yuna
POV
Ketika
ku hendak memasuki kelas aku berpapasan dengan yunho, dia menatapku tajam
akupun segera masuk dalam kelas namun terlambat yunho sudah memegang tanganku
erat sampai aku merasakan sakit dipergelangan tanganku. Kuberusaha sekuat mungkin
untuk melepas tangan yunho dariku namun tenagaku tak kalah kuat darinya. Yunho
tak bicara sepatah katapun dia hanya terus menarikku entah mau dibawa kemana,
aku takut melihat ekspresi yunho seperti ini.
Myungsoo POV
Perasaanku
menjadi tidak enak setelah melihat yuna pergi memasuki sekolahnya dan kumelihat
pria itu seperti mengikuti yuna. Akupun segera bergegas pergi menemui yuna
untuk memastikan keadaannya.
“myungsoo
lo mau kemana?” teriak junhyung hyung padaku yang sudah berlari.
“aku
mau melihat yuna dulu hyung perasaanku tidak enak, kalian pulang saja duluan”
jawabku sambil berteriak.
Ahh
entahlah apa yang dipikirkan ketiga hyungku aku sudah tak peduli, yang ada
dipikiranku sekarang hanyalah yuna. Aku segera bergegas mencari yuna dikelasnya
namun tak kutemui sosok perempuan itu, kucari dikantin, taman namun nihil tak dapat
kutemukan juga. Perasaanku semakin kacau karena aku masih belum melihat Yuna.
Author
POV
Yunhopun
menarik tangan yuna dengan kasar sehingga membuat yuna ketakutan.
“yak
yunho lepaskan,, sakit” ucap Yuna kesakitan.
Namun
tak ada respon dari teriakan Yuna tersebut.
Akhirnya
merekapun sampai disebuah ruangan kosong yang lebih tepatnya seperti
gudang. Yunhopun menarik Yuna kedalam gudang itu dan mendorongnya sehingga Yuna
jatuh tersungkur.
“apa
yang kamu inginkan yunho” ucap yuna ketakutan.
“gue ingin yang ada ditubuh lo” ucap yunho dengan senyum menakutkan.
“maksud
kamu apa?? Kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi” ucap yuna sembari hendak
pergi meninggalkan tempat itu.
Yunho
tak menjawab pertanyaan yuna namun langsung mendorongnya kelantai.Yunhopun
melepas kemeja sekolahnya.
“yunho
aku mohon jangan” teriak yuna.
Namun
terlambat yunhopun sudah menindih tubuh Yuna, Yuna pun mencoba berontak dan dia
berhasil menendang tubuh Yunho hingga tersungkur, Yuna pun segera bangkit untuk
pergi. Namun Yunho dengan cepat mencengkeram kaki Yuna dan menamparnya.
Yunhopun
semakin marah dengan yang dilakukan Yuna akhirnya dia menampar wajah cantik
yuna hingga keluar darah dari sudut bibirnya.Yunho pun merobek seragam Yuna yang
memperlihatkan bahu mulus milik Yuna. Yuna pun hanya bisa menangis dan ketakutan
dengan keadaannya sekarang.
“aku
mohon lepasin aku Yunho.. salahku apa sampai kamu melakukan ini padaku” isak Yuna.
“ck
kamu mau tau salahmu apa. Kamu tau waktu kita pacaran oppamu itu tidak suka
sama aku, mereka mengancamku dan mereka juga memukulku dan setelah kita putus
kamu bisa senang-senang bersama mereka huh” teriak yunho dimuka Yuna. “Kamu mau
tau bagaimana sakitnya aku dipukul mereka huh..!!!” sambung yunho.
“ma-maafkan aku yunho tapi..” ucap Yuna belum selesai.
Yunhopun
memegang wajah cantik yuna hingga berdiri lalu mendorongnya dengan keras
ketembok hingga membuat yuna tak sadarkan diri.
Myungsoo POV
Sudah
hampir semua tempat disekolah ini kujelajahi namun tetap tak bisa kumenemukan
yuna, dia pergi kemana aku sungguh khawatir dengan dia.
Akupun
melihat sebuah ruangan yang berada dibelakang gedung ini, akupun segera menuju
tempat itu.
Sial
pintu itu terkunci, akupun mendobrak pintu itu dan terkejut dengan apa yang
kulihat didalam ruangan itu, pria brengksek itu sedang menindih tubuh yuna.
Akupun langsung menarik pria itu menjauh dari yuna.
Akupun
menghajar pria itu tanpa ampun. Ingin rasanya kumembunuh pria ini namun aku
melihat yuna yang sudah lemah tak sadarkan diri dengan muka yang memar. Akupun
langsung meninggalkan pria ini dan langsung membawa yuna keluar.
Author POV
Perempuan itupun akhirnya tak sadarkan diri setelah mendapat benturan keras. Melihat perempuan yang dicintai pingsan, pria yang bernama myungsoo itupun geram dan menghajar
pria bernama yunho itu. Tak ada belas kasihan pada diri myungsoo terhadap
yunho, yang ada hanyalah api kemarahan. Ingin rasanya dia membunuh yunho namun
dia harus segera menyelamatkan yuna yang keadaannya sudah sangat memprihatinkan
dengan muka memar dan darah yang keluar dari mulutnya, dengan kondisi pakaian
yang sudah tak utuh lagi.
Myungsoo
pun melepaskan jaket yang dia kenakan untuk menutupi tubuh yuna yang terbuka. Myungsoo
pun berlari dengan membopong yuna pergi dari tempat itu meninggalkan pria itu
yang sudah tak berdaya.
“myungsoo apa yang terjadi??” tanya junhyung yang melihat myungsoo menggendong yuna.
“hyung
cepat kita harus segera membawa yuna kerumah sakit” jawab myungsoo panik.
@Rumah Sakit
Setibanya
mereka dirumah sakit, yuna akhirnya masuk ke UGD untuk mendapat perawatan.
“myungsoo apa yang terjadi” tanya donghae yang baru datang.
“pria itu hyung yang sudah buat yuna begitu” ucap myungsoo tertunduk menahan
emosinya.
“maksud
kamu yunho mantan pacar yuna” kali ini junhyung yang bersuara.
“iya hyung, aku tidak akan melepaskan pria itu” ucap myungsoo.
Setelah
selama dua hari pingsan akhirnya yuna sadarkan diri.
“yuna
kamu baik-baik saja” ucap myungsoo khawatir seraya menggenggam tangan yuna.
“iya oppa, myungsoo-ah aku baik-baik saja, maafkan aku sudah buat kalian khawatir” jawab yuna.
“yuna
aku janji aku akan balas dendam sama pria itu yang sudah buat kamu begini, aku
tidak akan melepaskannya” ucap myungsoo.
“jangan myungsoo… aku tidak mau kamu membalas perbuatan yunho, itu bearti kamu sama
seperti dia dan aku tidak ingin kamu seperti itu. aku baik-baik saja”.Jawab yuna
seraya tersenyum sambil memegang tangan myungsoo.
Myungsoo
POV
Aku
tak mengerti apa yang ada dipikiran yuna. Kenapa dia melarangku untuk memberi
pelajaran pada pria itu padahal pria itu sudah membuat dia seperti ini.Akupun
tak bisa berbuat apa-apa lagi jika yuna maunya begitu. Yuna meminta sambil
tersenyum manis padaku membuatku tak dapat berkata apa-apa dan tangan itu, tangan lembut yuna yang memegang tanganku membuat jantung ini seperti ingin
meloncat keluar. Kenapa aku bisa segugup ini dipegang yuna, ahhh cinta ini
bisa buatku gila.
Author POV
Yunapun
akhirnya kembali kerumah setelah satu minggu dirawat dirumah sakit.
“welcome
to yuna in home” teriak key dan hongki menyambut kedatangan yuna.
“makasih oppa” jawab yuna terharu.
Yunapun
makin hari keadaannya makin membaik dan dia sudah mulai bisa sekolah lagi
seperti biasa.
Yuna POV
Hari
ini aku mulai masuk sekolah lagi, sebenarnya donghae oppa dan yang lainnya
masih melarang aku untuk sekolah karena kondisi aku yang belum sehat
betul. Sebenarnya juga aku masih trauma dan takut kalau aku harus bertemu dengan
yunho, tapi berada dirumah terus-menerus juga tidak enak.
“yuna
ayo” ucap junhyung oppa yang siap mengantarkanku.
“iya oppa” jawabku.
“kita
bertiga aja ya oppa” tanyaku setelah berada dalam mobil.
“iya,
key sudah berangkat kekampusnya” jawab junhyung oppa.
“terus
myungsoo mana” tanyaku lagi.
“kenapa yuna? kamu kangen sama myungsoo yaaa” ledek hongki oppa padaku.
“gak oppa aku kan Cuma sekedar bertanya saja, biasanya kan kalian berempat yang
ngantar aku” jawabku cepat.
“tidak apa-apa yuna kalau kamu benar-benar merindukannya. Ahh padahal aku yang suka kamu
duluan tapi sepertinya kamu menyukai myungsoo” ucap hongki oppa.
“apa???
tidak oppa aku tak menyukainya” jawabku malu.
“tidak apa-apa yuna kamu tak perlu malu karena myungsoo juga menyukaimu” ucap hongki oppa
lagi.
Deg..apa
maksud hongki oppa barusan, dia bilang kalau myungsoo menyukaiku?? ahh tidak
mungkin, hongki oppa kan memang suka iseng batinku.
“ya~
hongki sudah jangan meledek yuna terus” ucap junhyung oppa yang mendengar
pembicaraan kami.
“sudah
sampai yuna” sambung junghyung oppa lagi.
“eoh
sampai mana oppa” jawabku bingung.
“sampai
sekolah kamu kan, kenapa kamu jadi lupa begitu yuna, kamu melamun?? Tanya
junhyung oppa heran
“ehhh
gak oppa….”
“pasti
yuna sedang mikirin myungsoo” ucap hongki oppa cepat memotong pembicaraanku.
“ya~
oppa berhenti meledekku” teriakku pada hongki oppa.
“ya
sudah aku masuk dulu oppa” teriakku.
“aww sakit” teriak hongki oppa meringis karena pipinya kucubit.
Author
POV
Sementara
itu dimobil…
“hongki memangnya benar myungsoo menyukai yuna” tanya junhyung.
“gak tau”
jawab hongki singkat.
“terus
kamu bicara itu sama yuna tadi apa maksudnya” lanjut junhyung.
“aku
asal aja hyung hehehe” ucap hongki cengengesan.
“tapi
sepertinya myungsoo benar-benar menyukai yuna karena waktu yuna jalan sama
pria itu myungsoo yang paling terlihat emosi” sambung hongki.
“iya kamu benar, aku juga merasa seperti itu. Terus kamu bilang kalau kamu
menyukainya apa itu benar atau Cuma asal aja” tanya junhyung.
“itu
memang benar hyung, aku memang menyukai yuna sejak pertama aku bertemu dia
dirumah kita” ucap hongki sambil menatap jalan.
“serius???
Terus??” tanya juhyung menanti jawaban hongki selanjutnya.
“terus?
Terus apa hyung??” tanya hongki tak mengerti.
“ehmmm
bagaimana kalau…” ucap junhyung menggantung.
“ahh
aku mengerti hyung aku mengerti maksud hyung. Hyung tenang saja aku tidak akan
merebut yuna dari myungsoo, kalau myungsoo bahagia aku juga pasti bahagia
hyung.” Ucap hongki masih menatap jalan.
“hongki kamu baik-baik aja kan?? Aku tak pernah menyangka kalau kamu menyukai yuna” ucap junhyung
hati-hati.
“hahahaha
hyung it's oke, aku tidak mungkin sedih Cuma karena seorang perempuan, akukan
tampan jadi pasti banyak perempuan yang menyukaiku” jawab hongki PD.
“ishh
kau ini”.
Junhyung POV
“aku
memang menyukai yuna hyung sejak pertama aku bertemu dia dirumah kita. Tapi
hyung tenang saja aku tidak akan merebut yuna dari myungsoo, kalau myungsoo
bahagia aku juga pasti bahagia” ucap hongki padaku.
Kata-kata
hongki selalu teringat dikepalaku, aku tak pernah menyangka dibalik sikap
konyolnya ternyata dia memendam perasaan yang dalam terhadap yuna. Hongki memang
masih bisa tertawa lepas saat mengatakan itu, tapi ada raut kesedihan
diwajahnya yang ceria itu.
Arrghh
kepalaku jadi pusing memikirkan ini semua, satu sisi hongki menyukai yuna
disisi lain myungsoo juga menyukai yuna dan sepertinya yuna juga lebih menyukai
myungsoo, dua adikku menyukai perempuan yang sama dan yang lebih memusingkan lagi
mereka tinggal satu rumah.
Yuna
POV
Ahhhhh
lega rasanya seharian ini tak bertemu dengan yunho pria yang sudah… arrgh aku
tak mau mengingatnya lagi.
Jam
pulang sekolahpun akhirnya tiba aku menunggu jemputanku. Tak berapa lama
seorang pria menghampiriku dengan motornya.
“yuna ayo” ucap pria itu.
“myungsoo??
Kenapa kamu bawa motor??Mana yang lainnya?” tanyaku pada pria itu yang
ternyata adalah myungsoo.
“hari
ini hanya aku yang jemput kamu yuna karena aku ingin mengajak kamu kesuatu
tempat” ucap myungsoo.
“kemana?”
tanyaku.
“nanti
juga kamu tau cepat naik” ucap myungsoo.
Myungsoo
POV
Setelah
aku ijin sama hyung ku, akupun pergi menjemput yuna perempuan yang sangat kucintai,
aku bermaksud untuk mengungkapkan perasaanku hari ini. Kulihat yuna sudah
menunggu didepan gerbang sekolahnya.
“yuna ayo“ ucapku
“myungsoo??
Kenapa kamu bawa motor??Mana yang lainnya?” ucap yuna terlihat kaget karena aku
datang sendiri.
“hari
ini hanya aku yang jemput kamu yuna,, karena aku ingin mengajak kamu kesuatu
tempat” ucapku.
“kemana?”
tanyanya bingung.
“nanti
juga kamu tau cepat naik”.
Yunapun
akhirnya bersedia ikut denganku.
“yuna
pegangan” ucapku.
“iya”
ucap yuna namun hanya memegang bajuku saja.
“maksud
aku seperti ini yuna supaya kamu tidak jatuh” ucapku seraya menarik tangannya
agar memelukku.
“ah gak mau”
ucapnya seraya menarik tangannya.
Mungkin
dia malu kalau harus memelukku pikirku dalam hati. Akupun segera melajukan
motorku, kupercepat motorku dan tanpa kusadari yuna telah memelukku mungkin dia
takut karena motor yang kubawa sangat cepat.
Author
POV
“yuna kita sudah sampai” ucap pria tampan itu.
Perempuan itupun segera melepas pelukannya.
Myungsoo pun
membawa yuna kesebuah taman bunga yang indah, disitu terdapat setumpuk bunga
yang berbentuk hati.
“myungsoo ini kamu semua yang membuatnya” ucap yuna kagum.
Myungsoo
pun hanya mengangguk dan langsung menarik yuna ketengah tumpukan bunga yang
berbentuk hati tersebut, myungsoo pun memegang tangan yuna lembut.
“yuna mungkin aku bukan pria yang romantis yang bisa membuat kata-kata indah malah
aku tergolong pria yang cuek dan dingin. Tapi perlu kamu tau yuna semenjak
kehadiranmu hari-hariku jadi indah, kamu yang membuat aku kembali semangat
dalam menjalani hidup aku, kamu memberikan warna dalam hidupku. Yuna maukah
kamu jadi kekasihku??” ucap myungsoo mengatakan maksud hatinya.
“myungsoo kamu serius” ucap yuna tak percaya.
“iya yuna aku serius, aku mau kamu jadi bagian dalam hidupku” jawab myungsoo.
“makasih myungsoo, aku sangat senang mendengarnya tapi aku masih belum tau bagaimana
perasaanku terhadapmu aku masih bingung” ucap yuna.
“aku
akan menyakinkan perasaanmu itu yuna kalau aku yang terbaik buatmu. Jadi apa
kamu menerima cintaku??” ucap myungsoo lantang.
“ehhmmm iya aku mau” jawab yuna tersenyum.
“ah beneran??
makasih Yuna” ucap myungsoo langsung memeluk yuna.
“Iya”
ucap Yuna tersenyum.
“aku sayang kamu” ucap myungsoo seraya mengecup kening yuna dan kembali memeluknya.
“iya aku juga” jawab Yuna berbisik ditelinga kekasihnya itu.
Akhirnya
yuna mendapatkan cinta barunya yang tidak pernah terpikir oleh yuna sekarang
dia memiliki myungsoo pria tampan yang sangat mencintainya dan selalu membuat
yuna tersenyum. Dan juga keluarga yang menyanyanginya dengan tulus.
-----------------------------------THE
END ---------------------------------